Cari Blog Ini

Senin, 25 Mei 2015

The Butterfly Effect

Percayakah anda bahwa kejadian di saat ini dan di masa mendatang bukanlah sebuah kebetulan, tapi ditentukan oleh kejadian di masa lalu dan saat sekarang ini.
coba kita renungkan :
  • bagaimana awalnya anda bekerjadi tempat sekarang
  • anda mungkin bekerja di tempat sekarang ini karena bertemu dengan seseorang
  • bila anda bekerja sekarang ini karena faktor pendidikan, maka apa yang mendorong anda untuk mengikuti pendidikan tersebut, atau karena kejadian tertentu yang membuat anda mengikuti pendidkan tersebut
  • jika jawabannya adalah karena kejadian 2 dan 3 di atas karena anda bertemu seseorang, maka kejadian apa yang membuat anda bisa bertemu dengaanya
  • seandainya kejadian 2,3 dan 4 tidak pernah anda alami, apakah mungkin anda bekerja di tempat sekarang ini ?
Luar biasa bukan, bahwa seluruh kejadian di kehidupan kita seolah terjadi secara acak (random) namun akhirnya membentuk keadaan kita saat ini. Mungkin karena anda diajak oleh teman anda sehingga anda bisa berjumpa dengan calon kekasih anda atau mungkin sms yang anda kirim berakibat anda bisa rujuk dengan pasangan anda sehingga menjadi keluarga yang makin bahagia dan dikaruniai keturunan yang baik, atau mungkin lamaran kerja yang anda ajukan yang sekian tahun kemudian menghantar anda sebagai orang yang memegang peranan penting di tempat kerja anda, atau perbaikan sikap hidup anda membuat anda menjadi orang yang luarbiasa di masa mendatang.
Menurut teori hasil penelitian yang dilakukan oleh Edward Norton Lorenz pada tahun 1961 menyatakan bahwa seluruh kejadian di alam semesta merupakan kejadian acak. Lorenz yang seorang peneliti metereologi dengan bantuan simulasi komputer mencoba memprediksi keadaan cuaca, yang kemudian membulatkan angka hasil perhitungan teorinya menjadi 0,506, namun saat memasukkan bilangan desimal yang lebih lengkap yakni 0,506127, maka hasilnya jadi berbeda dan yang mengejutkan bahwa nilai angka pada perhitungannya sama dengan sebuah kepakan sayap kupu-kupu yang kemudian dikenal sebagai The Butterfly Effect (Chaos Theory).
Dari hasil simulasi tersebut, Lorenz menyimpulkan bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan Amazon di Brazil saat itu bisa menciptakan atau mencegah badai tornado di Kansas Amerika Serikat beberapa bulan kemudian.
Kemudian hasil teori tersebut coba dipelajari lebih lanjut oleh peneliti yang lain dalam kehidupan sehari-hari dan menemukan bahwa berapa banyak kejadian di kehidupan ini yang bisa membuka atau menutup kemungkinan-kemungkinan yang lain, yang walaupun kelihatannya berlangsung secara acak, tapi ternyata berhubungan satu dengan yang lain.
Sebuah peristiwa bisa membuka atau menutup peristiwa lainnya yang lebih besar, karena setiap peristiwa bisa slaing bertautan satu dengan yang lainnya. Dari teori ini pula aktor Hollywood yaitu Aston Kutcher mencoba membuat film tentang efek kupu-kupu yang berkisah tentang dirinya yang memiliki keahlian untuk kembali ke masa lalu untuk merubah keadaan, tapi efek dari setiap perubahan yang dilakukannya di masa lalu berakibat baik di satu sisi tapi berakibat buruk bagi sisi yang lain di masa mendatang, sehingga akhirnya dia menyerah dan tidak melakukan perubahan atas masa lalu karena dapat merusak tatanan masa depan.
Muncul pertanyaa, jika semuanya terjadi secara acak, untuk apa kita bekerja dan berusaha karena tidak ada kendali kita atas semua yang menimpa kita.
Ada 4 hal yang bisa kita lakukan dalam menghadapi efek kupu kupu tersebut :
  1. Temukan makna atas semua yang terjadi, sebab seringkali semua yang terjadi memiliki makna yang melebihi apa yang kita lihat.
  2. Buatlah keputusan dan ambil tindakan yang tepat. Bila kita sudah memaknai hidup kita maka kita bisa memberikan prioritas dalam keputusan dan tindakan
  3. Tataplah masa depan karena walaupun secara teori efek kupu-kupu apa yang kita lakukan di masa lalu bisa menjadi penetu apa yang kita lakukan nanti, tapi kita tidak boleh berhenti berusaha.
  4. Berserah dirilah pada kekuasaan dan kehendakNya, jika ketiga hal di atas telah kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Serahkan segala urusan kepadaNya, karena sebagai orang yang beragama kita harus yakin bahwa segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa ijin dan kehendakNya.
Sebagai manusia, tidak banyak yang bisa kita lakukan, mungkin hanya sebuah kepakan sayap kupu-kupu, namun itu bisa saja menjadi peluang untuk terciptanya peristiwa penting dalam hidup kita, maka tentukan kepak sayap kupu-kupu kita dan berharaplah tornado kebahagiaan dalam hidup kita sambil menyerahkan segala urusan dan kehendak dalam genggaman tanganNya.
(dikutip dari berbagai sumber) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar